PEMUDAMUHAMMADIYAH.ORG, JAKARTA – Berbagai pembatasan sosial yang dilakukan di masa pandemi mau tidak mau menghambat berbagai program organisasi. Akibatnya kreativitas dituntut menjadi pemecah masalah agar gerak pokok organisasi tidak berhenti di tengah jalan.
Bagi Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, pandemi tidak menghentikan laju organisasi. Dalam dialog Bulan Bermuhammadiyah, Rabu (5/1) Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Cak Nanto mengungkapkan organisasi yang dipimpinnya terus berkreasi menemukan jalan keluar.
“Tujuan pokok hadirnya Pemuda Muhammadiyah adalah melakukan proses kaderisasi yang ini tidak boleh hilang. Maka kami agak rigid proses pengkaderan kita. Sekarang kami sudah menciptakan modul sistem pengkaderan online, pelatihan KOKAM online, jadi bisa beradaptasi di tengah musibah seperti ini,” ungkapnya.

Setelah tugas pokok pengkaderan terpenuhi, Pemuda Muhammadiyah menurut Cak Nanto berusaha memaksimalkan tugas strategisnya untuk menghimpun para kader potensial di berbagai bidang untuk mengaktualisasikan kemampuan mereka dalam Pemuda Muhammadiyah.
“Sebagai sumbangsih, gerakan-gerakan kepemudaan di Indonesia ini lebih fokus pada menempatkan kader-kader muda di Indonesia dalam bingkai Islam Berkemajuan yang sekarang dinarasikan, tentu topangan-topangan yang ada di gerakan-gerakan pemuda adalah memberikan rasa solutif dan kemandirian yang sangat besar agar generasi-generasi muda tidak kehilangan arah untuk pembangunan masa depan bangsa ini,” ujar Cak Nanto.
Di tengah pandemi, Pemuda Muhammadiyah disebut banyak turun ke masyarakat dari sosialisasi pencegahan Covid-19, pembagian bahan pokok ke seluruh Indonesia, pemulasaraan pasien Covid-19, turun dalam program kebencanaan, dakwah, hingga berbagai program ekonomi kreatif.
Cak Nanto lebih lanjut menuturkan bahwa prioritas ekonomi dan kemandirian adalah program yang diusungnya bagi para pemuda Persyarikatan di usia organisasi yang ke-89 tahun. Di Bumiayu, Brebes misalnya, Pemuda Muhammadiyah telah memiliki sebuah lahan pertanian terpadu.
“Ada banyak ruang-ruang ekonomi agar kader-kader KOKAM dan Pemuda Muhammadiyah secara individu dia memiliki ruang kemapanan sehingga dalam dakwah dan ber-Muhammadiyah lebih bersemangat. Yang jelas upaya ini dalam rangka membantu kader-kader muda Pemuda Muhammadiyah untuk memiliki ruang-ruang ekonomi untuk membantu kemandirian dirinya sembari memperluas jalan dakwah lewat Pemuda Muhammadiyah,” jelas Cak Nanto.